PANGANDARAN JAWA BARAT - Sekitaran jam 2.00 siang, pantai pangandaran sepi pengunjung, " kata inisial NS, yang tidak mau disebut namanya, pedagang pantai wisata pangandaran, saat berjualan di depan hotel Argaloka pemugaran, minggu 23/05/2021.
Dikatakanya bahwa, dilihat dari hilir mudiknya kendaraan
motor dan mobil, sepertinya disepanjang jalan pinggir pantai pangandaran memang padat.
Kepadatan kendaraan bermotor di jalan pantai, itu tidak berarti mereka masuk pantai areal berenang, tapi lihatlah, di pantai kan kosong, tidak banyak wisatawan, " terangnya.
Kami patuh dan melaksanakan protokol kesehatan, tetap jaga jarak dan selalu pakai masker, dan jika terlihat ada wisatawan abai prokes, ya kami dekati dan diminta harus melaksanakan prokes, " jelasnya.
Dengan lenggang dan sepinya pantai seperti ini, itu memang bagus untuk pencegahan penularan Covid-19, namun, bagaimana dengan nasib pelaku usaha pariwisata.
Saya sadar, mungkin hanya nasib sayalah yang lagi apes, atau apakah ada yang kurang dengan pengaturan pengetatan, begitu juga dengan sistem tutup buka tolgate, " keluhnya.
Menurutnya, memang tadi sekitar jam satuan siang, banyak kendaraan masuk lewat tolgate, tapi setelah kami ikuti, ternyata mayoritas pengunjung hanya muter pantai barat-pantai timur balik lagi ke pantai barat dan berhenti sebentar dan mereka hanya nongkrong di sekitaran kendaraannya.
Dengan keberadaan mereka seperti itu, kami pelaku usaha pariwisata jadi serba salah, tidak ngomong salah, ngomongpun takut salah.
Ya karena, pengunjung tidak semua masuk pantai, tapi mayoritas mereka naik mobil dan naik motornya lagi dan terus lurus hingga japuh dan terus mereka keluar lewat cikembulan dan langsung ke arah barat, mungkin ke batukaras atau ke objek wisata lain, " paparnya.
Di masa pandemi covid-19 ini, kami pelaku usaha pariwisata mendukung program pemerintah Kabupaten pangandaran, namun, kami ingin ada penguraian wisatawan yang lebih merata, " tambahnya. (AntonAS)
,