PRPEP Hutan Mangrove Difungsikan Sebagai Potensi Destinasi Wisata Terbatas

    PRPEP Hutan Mangrove Difungsikan Sebagai Potensi Destinasi Wisata Terbatas
    Hutan Mangrove

    JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan menambah destinasi wisata alam berupa tracking atau selasar mangrove seiring program rehabilitasi kawasan mangrove yang dilakukan di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.



    "Program rehabilitasi kawasan mangrove ini digandengkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya yang melibatkan masyarakat dalam pembangunannya, " kata Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Tb Haeru Rahayu dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.



    Tb Haeru mengemukakan selasar mangrove tersebut termasuk dari pelaksanaan program Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP).



    Ia mengatakan PRPEP merupakan program KKP yang ditujukan untuk restorasi alam sekaligus difungsikan sebagai destinasi wisata terbatas.



    Ia berpendapat bahwa, mangrove tidak hanya memiliki nilai visual, tetapi juga menyimpan nilai edukasi dan ekonomi.



    "Selain tracking mangrove, KKP sebelumnya juga membangun nursery mangrove di Asahan untuk melengkapi rehabilitasi hutan mangrove yang cukup besar potensinya di Asahan, " ucapnya.



    Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Mudatstsir mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan PRPEP di Desa Silo Baru, Kecamatan Silo Laut, Kabupaten Asahan.



    "Selama lebih kurang 56 hari kerja, masyarakat sejak siang bahkan malam hari, berperan aktif dalam pembangunan tracking di Silo Baru. Ini luar biasa mengingat medan yang lebih sulit dari empat lokasi pembangunan tracking lainnya, ” ujar Mudatstsir.



    Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Usaha Perikanan Dinas Perikanan Asahan Tommy Prasetya mengutarakan harapannya agar selasar mangrove di Asahan bisa berkembang menjadi destinasi utama yang lengkap di Asahan.



    "Kita berharap ini bisa menjadi destinasi utama untuk kunjungan berwisata bagi masyarakat Asahan. Jadi pusat edukasi lingkungan, edukasi mangrove bagi semua kalangan karena mangrove ini tidak hanya menyajikan pemandangan, tapi juga potensi yang bisa di kelola sebagai bahan dasar makanan seperti sirup dodol dan lain-lain, ” jelas Tommy.



    Pengembangan hutan mangrove di Kabupaten Asahan ini pun turut didukung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Asahan. Selain bantuan dari KKP, kawasan di sekitar tracking juga akan disulap Pemda Kabupaten Asahan bersama masyarakat menjadi wisata hutan mangrove yang lengkap dengan kuliner dengan mengusung konsep ekowisata yang mengedepankan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal.(***)

    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    Jabar Bersatu Sukseskan Program Nasional...

    Artikel Berikutnya

    Terkait Proyek Jalan Tol Semarang-Batang,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polres Karawang, Antisipasi Gukantibmas Malam Patroli Połsek Cikampek Sasar Bawah Fly Over Cikampek 
    Polres Karawang, Patroli Dialogis Polsek Cikampek DDS Warga Ciluwek 
    Polres Karawang, Cegah Tindak Kejahatan Malam Patroli Połsek Cikampek Pantau Depo Pertamina 
    Tatap Muka dengan Warga, Bhabinkamtibmas Polsek Cibatu Terjun Langsung ke Masyarakat
    Gelar Patroli Kewilayahan, Polsek Klari Pastikan Situasi Aman Dan Kondusif

    Ikuti Kami