Nanang Suryana Saputra
CIAMIS - Budidaya maggot bisa menjadi nilai ekonomis yang sangat menjanjikan pada masa pandemi Covid-19, termasuk di Kabupaten Ciamis.
Larva lalat Black Soldier Fly ini banyak oleh anak muda Ciamis kembangkan untuk pakan alternatif ternak sekaligus meminimalkan sampah organik.
Kabid Kebersihan dan Pertamanan DPRKPLH Ciamis, Giyatno, menyampaikan saat ini banyak anak muda di Banjarsari Ciamis yang terus berinovasi mengembangbiakan maggot.
”Karena maggot saat ini sangat menjanjikan dan bernilai ekonomis di pasaran, ” ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Belatung pengurai sampah yang dulu masyarakat takutkan, kini menjadi nilai rupiah. Sehingga banyak warga yang terus membudidayakannya.
Budidaya magot yang oleh anak muda Ciamis kelola pun sudah mulai berkembang dan mulai menjualnya ke berbagai daerah.
”Dari mulai maggot yang masih hidup. Serta yang sudah dalam kemasan atau kering, ” ucap Giyatno.
Maggot yang biasa dijual hidup-hidup dengan harga sekitar Rp 25.000 kini sudah ada yang kemasan kering dengan harga jual sekitar Rp 50.000.
Untuk penjualannya sendiri secara online, bahkan ada yang langsung pesan dari luar daerah Ciamis.
Setelah uji coba maggot pada ayam, ikan dan bebek, telurnya itu kuningnya dua. Maggot juga membuat ikan lele cepat besar dan ikan hias berwarna lebih cerah.
”Ini bisa menghemat pakan ternak hingga 50 persen. Bahkan jika gunakan untuk pupuk, daun tanaman bisa lebih bagus. Dari riset ITB, maggot memiliki protein yang sangat tinggi, ” jelasnya.
Dengan adanya potensi ini, maka bisa membuat ekonomi masyarakat hidup dari sektor budidaya maggot.
Pemkab Ciamis pun akan terus mengawasi perkembangan budidaya maggot dan terus berinovasi untuk lebih meningkatkan lagi dalam pengembangannya.
“Kita akan terus pantau dan lihat perkembangannya. Agar nantinya maggot bisa menjadi usaha bagi masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya, ” pungkasnya.(***)
Anton Atong... 
