JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memanfaatkan aplikasi "Tlusur". Dalam pertemuan dengan PT Fantastis Anak Bangsa (FAB) selaku pengembang aplikasi Tlusur di Surya Cafe, Benoa, Bali, Minggu (21/3/2021)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi-informasi seperti penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata, serta jumlah kapasitas pengunjung di destinasi tersebut.
"Aplikasi ini akan melaporkan penggunanya ketika suatu destinasi wisata itu dalam kapasitas kosong, begitu pun sebaliknya, " kata Sandiaga.
Sandiaga mengungkapkan, aplikasi "Tlusur" ini diharapkan dapat membantu pihaknya dalam melakukan proses testing dan tracing dari penderita COVID-19. Hal ini juga berkaitan erat dengan rencana pembukaan travel corridor di Bali.
"Begitu Bali dibuka untuk wisatawan, akan ada tiga zona hijau. Jadi nanti kalau misalnya wisatawan yang datang telah terdaftar di aplikasi ini, pergerakan mereka dalam ketiga zona ini bisa terpantau, " katanya.
Selain itu, Sandiaga juga menyebutkan aplikasi yang akan memasuki masa alpha testing ini direncanakan untuk dikolaborasikan dengan aplikasi-aplikasi tracing yang telah ada, seperti E-HAC dari Kementerian Kesehatan dan PeduliLindungi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Selain itu kita akan kolaborasikan aplikasi ini dengan aplikasi-aplikasi ini yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah. Sekarang aplikasi ini akan memasuki alpha testing pertama, dilanjutkan dengan beta testing. Mudah-mudahan pada Juni atau Juli mendatang saat Bali dibuka aplikasi ini sudah bisa digunakan, " jelas Sandiaga.
Meski demikian, Sandiaga menyebutkan nantinya aplikasi ini akan diberlakukan di seluruh destinasi wisata di Indonesia.
Sementara itu, Chief Executive Officer PT FAB, Fritz Tobing, mengatakan aplikasi ini diharapkan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang berwisata di masa pandemi COVID-19.
"Aplikasi ini konsepnya melindungi para wisatawan dengan update tracking terkini dan membagikan berbagai informasi dari destinasi wisata yang ada di Bali, " ujar Fritz.
Selain itu, dikatakan Fritz, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata yang ada di Bali.
"Jadi kita ingin wisatawan dapat menelusuri berbagai destinasi wisata yang ada di Bali dengan aman dan nyaman, " ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar; serta Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani.(***)