KAB.BOGOR, - Bupati Bogor, Ade Yasin didampingi Sekretaris Daerah, Burhanudin dan jajaran Pemkab melakukan audiensi dengan Bogor Ecopark di Kantor Bupati Bogor. Pada audiensi tersebut dibahas konsep rencana pembangunan Bogor Ecopark untuk mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bogor Timur serta, untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi, Kamis (6/1).
Ade Yasin mengatakan, sebagai Bupati dirinya harus selalu mengetahui perkembangan dan permasalahan yang terjadi sehingga pemerintah daerah tahu apa saja yang akan dibangun dan dikembangkan termasuk rencana pembangunan Bogor Ecopark.
“Saya perlu tahu, karena Kabupaten Bogor termasuk salah satu wilayah strategis, agar perkembangan pembangunan yang dilakukan sektor swasta bisa terkontrol dan tidak timbul permasalahan seperti mengakibatkan banjir dan lainnya. Saya sudah koordinasikan dan yakinkan kepada Presiden, Menteri PUPR, Bappenas bahkan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman bahwa kami akan kendalikan pembangunan di area Poros Tengah Timur (PTT), ” beber Ade Yasin.
Lebih lanjut Ade Yasin menerangkan, pembangunan PTT ini juga termasuk salah satu upaya dalam mengatasi kemacetan Puncak, sebab selalu jadi highlight terus menerus. Untuk itu menurutnya perlu jalur alternatif untuk mengatasi kemacetan Puncak. Terlebih Presiden juga gencar untuk menyukseskan program pariwisata sehingga kawasan PTT juga bisa menjadi potensi wisata dan jadi daya tarik baru di wilayah tersebut sehingga Bogor Timur bisa jadi pengembangan wisata baru di Kabupaten Bogor selain Puncak.
“Melalui audiensi kita bisa kolaborasikan antara pemerintah dan swasta, apa saja yang bisa dikembangkan dan dibangun di sana sebagai pendukung pembangunan PTT karena potensinya sangat bagus dan besar, baik untuk pengembangan wisata maupun ekonomi, ” ungkapnya.
Selanjutnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin menambahkan, ada 10 langkah dalam pembangunan jalan yakni pembebasan, pembukaan jalan, pengerasan, finishing cor atau hotmix, drainase, penghijauan, PJU, rambu-rambu, taman dan sertifikasi. Dari 10 langkah itu ada dua langkah yang disepakati oleh pemilik lahan untuk melakukan hibah tanah dan pembukaan jalan.
Harapan Bupati Bogor dan pemerintah daerah minimal tahun 2022, jalan yang sudah terbuka di wilayah Sirkuit Sentul bisa disambungkan hingga ke Jalan Raya Cibadak-Karang Tengah sehingga akan terlihat manfaatnya bagi masyarakat.
“Ini nantinya akan mendorong dalam mempercepat peningkatan IPM wilayah Bogor Timur, salah satunya wilayah Kecamatan Sukamakmur. Kami ingin dua langkah itu segera dilaksanakan, karena concern kami ke jalan, agar bagaimana jalan ini bisa dibuka secepatnya, syukur-syukur bisa pengerasan sampai 2023, karena dapat terintegral terhadap pengembangan program “sport and tourism” di Kabupaten Bogor juga pembangunan Terminal Agri Bisnis, ” tegasnya.
Ditempat yang sama, Direktur PT. Boreco, Meidiyanto S. menyatakan, konsep yang dilakukan di Bogor Ecopark yakni pertanian dan peternakan berbasis peduli masyarakat dan lingkungan, pengembangan pasar dan agrobisnis. Salah satunya diakselerasikan kerjasama dengan Koperasi Cemara Manggala 23 melalui program CSR serta ada tenaga ahli pertanian.
“Kami coba kembangkan budidaya rumput odot dengan hanya 75 hari sudah bisa panen, yang bisa langsung di suplai ke peternakan-peternakan yang tentunya bernilai ekonomi yang cukup lumayan. Termasuk juga jagung manis, terong ungu, timun dan tomat sayur, bisa diserap pasar dan sangat mudah perawatannya. Ini sudah kita mulai berkerjasama dengan Koperasi Cemara Manggala 23 dengan konsep Desa Berkarya, langkah awal ini akan kami kembangkan juga di Boreco di lahan seluas 3, 5 hektar, ” imbuhnya. (***)