CIAMIS - Petani padi di Banjarsari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dipusingkan dengan adanya serangan burung pipit terhadap tanaman padinya.
Adanya serangan burung pipit tersebut membuat tanaman padi yang sudah mulai berkembang atau merekah berisi terancam gagal panen.
Petani pun mensiasatinya dengan membuat orang-orangan sawah. Harapannya agar burung pipit yang menyerang secara bergerombol itu bisa kabur.
Nanang, petani di Dusun Cibeureum, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari, mengatakan serangan burung pipit di area sawahnya, membuat tanaman padi rusak dan bisa gagal panen.
“Burung pipit menyerangnya pagi dan sore hari. Datangnya secara bergerombol, taksiran ada ratusan bahkan sampai ribuan, ” ungkapnya kepada galuh.id, Selasa (26/01/2021).
Untuk mengatasi masalah tersebut, Nanang pun berencana akan membuat orang-orangan sawah dan klentongan.
Ia pun berharap setelah membuat orang-orangan sawah, dapat meminimalisir serangan burung pipit.
Sementara menurut petani padi lainnya, Endang, masa tanam padi saat ini bagi dirinya merupakan masa tanam yang kurang beruntung.
Pasalnya, masa tanam yang sekarang penuh dengan masalah. Seperti sulit dan mahalnya pupuk, serangan hama keong dan sering terkena dampak banjir.
Tentunya, dengan seringnya sawah terkena banjir, pertumbuhan padinya pun menjadi kurang bagus.
“Bagi petani di sini, masa tanam sekarang mah kurang beruntung. Sewaktu butuh pupuk, pupuknya sulit dapat dan mahal. Terus serangan hama keong. Terkena banjir lagi, ” ucap Endang.
Ia pun berharap untuk masa tanam yang akan datang, dinas yang membidangi pertanian di Kabupaten Ciamis bisa turun tangan dan memberikan solusinya.
“Agar masa tanam yang akan datang tidak seperti masa tanam sekarang, ” pungkas Endang.(***)