BOGOR - Muharrik Tenjo menggerak harokah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Bogor. Kecamatan terujung di barat Kabupaten Bogor ini, tak-tanggung-tanggung mengadakan acara 'Sanlat dan Pengkaderan NU' bagi para siswa dan santri setingkat SLTA se kecamatan Tenjo.
Semua sekolah yang ada di kecamatan ini, diminta mengirim utusannya untuk dididik menjadi kader NU yang prima.
Tercatat peserta di atas 70 orang. Ajibnya, panitia menghadirkan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bogor - KH. Bundari Abbas dan beberapa Ketua Lembaga dan Banom NU sebagai Nara sumber. Ada dari LAZISNU, Fatayat, Lesbumi dan LTMNU.
" Ini bukan sanlat biasa. Tapi luar biasa. Ada pengkaderan generasi calon pengurus NU masa mendatang eecara komprehensif", menurut Kang Iyus - Panpel dari MWCNU Tenjo.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Pemimpin, Bukan Pengecut!
|
Ketua LTMNU Kabupaten Bogor, turut memberi materi pentingnya menjadi penggerak atau Muharrik bagi kemakmuran masjid sejak usia muda.
" Adik-adik merupakan pemuda pemudi pilihan yang di utus sekolah dan pondok pesantren masing-masing untuk menjadi Muharrik masjid. Keterkaitan hati kalian dengan masjid, musholla dan majelis ta'lim menjadi kebanggaan Allah dan Rasulnya hingga Akherat dalam NaunganNya.
Pemakmur masjid, musholla mendapat kedudukan yang mulia dari Allah", terang H. Agus.
Baca juga:
Deklarasi Tentara Allah Viral Di Bandung
|
" Apakah kalian siap menjadi Muharrik masjid? Tanya H. Agus
"Siap" dijawab serentak peserta sanlat dan kader NU yang hadir di SMK Modis Tenjo tersebut.
Rois Syuriah PCNU juga menekankan perlunya niat untuk menjadi kader dan masuk Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Bahkan niatnya wajib. Saat itu juga beliau menuntun pemantapan niat para peserta berjamiyaah di nahdatul ulama.
Para tokoh DKM dan Majelis Ta'lim juga berdatangan hadir di tempat acara.
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|
Kesempatan emas ini, digunakan H. Agus untuk sosialisasi pentingnya masjid, musholla dan majelis ta'lim punya rekening atas lemabkelembagaan tersebut.
Banyak sekali manfaatnya, jika masjid telah memiliki rekening atas nama masjid. Bukan rekening perorangan pengurus masjid.
"Saat ini kami, LTMNU sedang bersinergi dengan bank BJB untuk mempermudah masjid, musholla dan majelis ta'lim punya rekening bank.", Tutur Agus.
Alhamdulillah sangat direspon positif oleh pengurus masjid, musholla dan majelis ta'lim yang hadir.
Mereka langsung mengisi formulir pembukaan rekening yang dilengkapi fasilitas QRIS sebagai sarana infaq digital masjid.
Tanpa terasa percakapan yang interaktif tersebut hingga mendekati buka puasa. Selanjutnya, Rois Syuriah MWCNU Tenjo memimpin tarhim do'a buka puasa. ( FERI )