BANDUNG - Dekat dengan Tempat Pembuangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, sejumlah titik pembuangan sampah liar justru bertebaran di jalan penghubung Cipeundeuy-Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat.
Pada Senin 18 Januari 2021, timbunan sampah liar tampak di wilayah Kampung Cigangsa, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy. Timbunan sampah di jalan penghubung dua kecamatan Cipeundeuy dan Cipatat itu berada cukup dekat dengan TPA Sarimukti.
Karung dan plastik yang berisi sampah tersebut bertumpukan di tepi hingga badan jalan. Sampah-sampah berupa bekas popok, pembungkus makanan hingga buah-buahan tergeletak begitu saja.
Padahal di lokasi itu terpancang pengumuman larangan membuang sampah di area hutan negara dari Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Utara.
Jalan Cipeundeuy-Rajamandala memang membelah kawasan hutan dan juga menjadi jalur perlintasan armada truk pengangkut sampah TPA Sarimukti. Kendati larangan jelas terlihat, praktik pembuangan sampah liar itu tetap berlangsung.
Desi Fatmala, 26 tahun, pemilik warung di Cigangsa mengaku tumpukan sampah tersebut sempat dibersihkan sebelumnya. Sekira tiga bulan lalu, lokasi itu bahkan sempat bersih dari sampah.
Namun, sampah-sampah kembali menggunung. Ia tak mengetahui identitas pelaku pembuang sampah liar tersebut. Walau demikian, tuturnya, para pelaku menggunakan sepeda motor saat membuang sampahnya yang dibungkus plastik-plastik. Mereka biasanya melakukan tindakan itu pada pagi, sore, dan malam hari.
"Berhenti dulu (kendaraannya) lalu melemparkan (sampah), " kata Dewi. Warga Cigangsa bahkan pernah meneriakki pelaku yang ketahuan.
Akan tetapi, perilaku tersebut tetap saja berlangsung hingga kini. Jika hujan, tumpukan sampah ada pula yang terbawa aliran air yang masuk ke jalan. Akibatnya, sampah terseret dan terbawa ke dekat rumah warga di tepi jalan.
Yati, 65, warga lain tak habis pikir dengan perilaku para pembuang sampah itu.
"Tidak malu membuang sampah di sini, " tuturnya.
Selain mencemari lingkungan, ia juga khawatir tumpukan sampah berdampak buruk bagi kesehatan warga. Apalagi, kondisi saat ini tengah pandemi Covid-19.(***)