Pembangunan Akses Jalan Lingkar Desa Sangat Penting Bagi Masyarakat Sukadana Kab Ciamis

 CIAMIS - Masyarakat Dusun Ciparay, Desa Ciparigi, Sukadana Kabupaten Ciamis menginginkan adanya pembangunan akses jalan lingkar desa.

Warjo, tokoh masyarakat Dusun Ciparay, mengatakan keinginan warga membangun akses tersebut dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena dengan membangun akses jalan lingkar desa Ciparigi - Sukadana melewati Situs Ciluncat dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Baca juga: Sedikit Pasang Sulingan PVC di Muka Badan Pasangan TPT, Pihak PPK: Sulingan Tidak Ada Dalam RAB

“Kalau jalan lingkar desa itu tembus. Bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di sini, ” katanya, Jumat (8/1/2021).

Bila membangun jalan lingkar tersebut, ekonomi masyarakat pun terdongkrak. Karena banyak hasil bumi yang bisa dipasarkan keluar daerah melewati akses jalan itu.

Baca juga: DPT Jalan Gunung Malang-Gunung Bunder Tenjolaya Sudah Rampung 90%

Selain menjadi arus lalu lintas angkutan hasil bumi, jalan lingkar desa itu juga melewati Situs Ciluncat.

”Di situs itu ada Makam Kyai Tanjung Karawang yang banyak peziarah kunjungi, ” ucapnya.

Baca juga: Dukung MotoGP 2021, Kementerian PUPR Tata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika

Menurut Warjo, keberadaan Situs Ciluncat sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat sekitar.

Namun karena belum tereskpos secara luas, maka perlu untuk menyosialisasikan situs tersebut agar menjadi tujuan wisata sejarah atau wisata ziarah.

Baca juga: Dikonfirmasi Terkait Teknis Pekerjaan TPT Kali Putih, Pihak PPK Tidak Memberikan Tanggapan

”Kalau menata Situs Ciluncat dengan baik dan akses jalannya juga baik. Bukan tidak mungkin dapat menjadi tujuan para peziarah untuk datang ke sini, ” tuturnya.

Sementara Eddy Heryanto, tokoh masyarakat lainnya, sangat mendukung penataan lingkungan Situs Ciluncat agar bisa menarik minat kunjungan para peziarah.

Baca juga: Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Batuceper - Kunciran Capai 86,46 Persen

Namun dalam penataannya harus tetap memperhatikan kelestarian alam di lingkungan tersebut.

Jalan menuju lingkungan pemakaman Kyai Tanjung Karang pun jangan memakai tembok. ”Tetapi harus menggunakan batu susun agar bisa menyerap air, ” tandasnya. (***)

dikutif dari : galuh.id

Baca juga: Tower B4 dan B5 Palapa Ring Timur di Puncak Papua Dibakar OTK, Kominfo Jamin Konektivitas Terjaga