JABAR - Bacalah, bacalah, bacalah. Mungkin sahabat dan kawan - kawan sejawat pernah mendengar atau melihat kalimat tersebut, Ya benar. Kalimat tersebut berada di Al Quran surah Al-alaq terdiri dari 19 ayat.
Kali ini saya tidak akan benar - benar mengupas habis seluruh surah Al - Alaq dari pertama hingga ke sembilan belas, saya akan coba membahas satu kata saja yaitu iqra (Bacalah). Sejenak terdiam sayapun mulai berpikir dan apa yang harus kita baca, saya meng anggap bahwasannya ini bertafsir cukup universal, kalau di tafsirkan secara keseluruhan di surah Al - Alaq yaitu untuk mengenalinya siapa diri kita dan siapa yang menciptakan diri kita dan harus kemana kita kembali.
Kita tidak akan coba membahas disitu, karena bagi saya itu harus benar - benar orang yang paham, bukan cuma paham namun mampu menjalaninya sebagaimana perintah ayat tersebut, Saya akan mencoba mengkomposisikan Iqra untuk tujuan menjadi Manusia Merdeka. Bagaimana Sepakat. ?
Apa yang terlintas di pemikiran kita, ketika mendengar atau melihat bacaan "Manusia Merdeka " Wah, tentu saja kita bisa di ajak traveling berpikir macem - macem ada yang meng anggap positif bahkan negative juga pastinya, kali ini kita akan buka pembahasan secara positive. Saya akan mengutip dari kata Soe Gie 'Hanya ada dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih untuk jadi manusia merdeka'.
Ya benar, hanya ada dua pilihan dalam hidup ini, menjadi apatis tidak ingin tau atau mengikuti arus yang orang lain buat, nah kalau mengikuti arus saya memilih bahwasannya setiap manusia harus memiliki arusnya masing - masing, kalaupun hanya mengikuti arus, ya cobalah dipahami dan dimaknai tentang apa yang kita lakukan jangan cuma sekedar ikut - ikutan saja sebab di dalam QS Al isra surah ke 17 Ayat 36
وَلَا تَقۡفُ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ ؕ اِنَّ السَّمۡعَ وَالۡبَصَرَ وَالۡفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔوۡلًا
Wa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm; innas sam'a walbasara walfu'aada kullu ulaaa'ika kaana 'anhu mas'uulaa
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.
Yup, setiap manusia akan benar - benar diminta akan pertanggung jawabannya, makanya jangan pernah kita mengikuti apa yang tidak kita ketauhi, berdiliah di atas bumi ini dengan kedua kaki kita. Mehami Iqra itulah tidak sulit, hanya sebuah ucapak kata yang berbunyi (Bacalah) apa yang harus dibaca. Yang pertama pahamin siapa diri ini, yang kedua pahamin lingkungan dan yang terkahir sudah mampukah kita.
Ketiga unsur tadi sangat perlu kita ketauhi, kita harus meleburkan ketiga unsur tersebut menjadi satu. Merdeka, merdeka dalam berpikir, bergerak dan menjadi selayaknya manusia, ketika kita sudah mampu Merdeka dalam berpikir maka buatlah inovasi - inovasi bahkan kreativitas yang mampu membantu orang lain dan sebaliknya ketika kita sudah mampu bergerak, maka arahkan selalu gerakan ini kepada Tuhan kita, Bangunkanlah terlebih dahulu jiwa kita dan dilanjutkan membangun raga untuk tercapainya Manusia yang Merdeka.
Maaf apablila dalam tulisan opini ni terdapat keasalahan dan salah penafisaran. Bagi saya setiap orang berhak menafsirkan apapun namun jangan sampai membawa ke arah yang negative.
( penulis: Ari Pratama )