BANDUNG - Dalam pidato yang disampaikan oleh Muhammad Ryano Stria Panjaitan sebagai Ketua Umum, DPP KNPI, mengatakan, bonus demografi Indonesia mestinya tidak menjadi bomerang demografi, dengan memaksimalkan peran pemuda. Pemuda dianggap memiliki kekuatan besar memajukan bangsa dengan terlebih dulu mandiri secara ekonomi.
"Kita memiliki bonus demografi, tetapi jika ini tidak di maksimalkan, akan menjadi bomerang demografi. Jika bonus demografi tidak dibarengi mentalitas, pengetahuan kebangsaan, keimanan, dan tidak diberi peluang, maka bukan menjadi bonus, tapi jadi bomerang demografi, " ungkap M.Ryano Panjaitan. Jumat (3/2/2023)
KNPI, sambung Ryano, saat ini memiliki jaringan organisasi hingga tingkat kecamatan. KNPI akan memaksimalkan para anggotanya melalui program ACTIVISTPRENEUR dengan jargon Speed, Smart dan Solid. Sebuah program yang mengajak pemuda mandiri secara ekonomi.
"Saat ini, 60 sampai 70 persen pemuda belum mandiri secara ekonomi. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada tantangan tingkat pendidikan pemuda yang masih rendah. Artinya, kita akan sangat mudah digantikan oleh robot, " jelas penyampaian Ketua Umum DPP KNPI dalam pidato pembukaan Rakernas dan Musyawarah Agung.
DPP KNPI berharap dapat melahirkan pemuda-pemuda yang bermental kuat dan mampu menguasai bidang bisnis ke berbagai sektor. Lanjut ungkapnya, pemuda harus bisa bersinergi dengan para investor dari pihak swasta atau pihak pemerintah.
Besar harapan DPP KNPI dapat membantu menjembatani pemuda kepada pihak pemerintah agar pemuda dapat mandiri secara ekonomi, sehingga bonus demografi pemuda dapat tercapai, bukan menjadi bomerang bagi negara. Jika ini terlaksana dan tercapai, Indonesia akan melahirkan Generasi Emas menuju Indonesia Maju. **FS
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Pemimpin, Bukan Pengecut!
|