Hikmah Dibalik Is'ra Mi'raj Nabi Muhamad SAW

    Hikmah Dibalik Is'ra Mi'raj Nabi Muhamad SAW
    Isra Miraj menjadi peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.

    SEJARAH ISLAM - Isra Miraj menjadi peristiwa penting bagi umat Islam karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.

    Rasulullah SAW mengalami peristiwa Isra Miraj setelah mendapatkan kesedihan yang luar biasa. Nabi Muhammad SAW ditinggal wafat oleh orang-orang yang di cintai nya. 

    Isra Miraj juga menjadi satu dari mukjizat Nabi Muhammad SAW. Menurut etimologi, Isra’ adalah perjalanan malam, sedangkan Mi’raj adalah naik ke atas dengan tangga.

    Yang dimaksud dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad adalah diperjalankannya Nabi Muhammad oleh Allah di malam hari dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Yerussalem)

    Sedangkan Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa menuju ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (suatu tempat ghaib yang tidak mungkin ditangkap oleh pancaindra).

    Hikmah yang bisa kita Ambil dari sejarah Isra Miraj adalah :

    Orang yang sukses harus menempuh perjuangan yang keras.

    Rasulullah SAW diisrakan dan dimi'rajkan Allah SWT setelah mendapatkan kesedihan yang luar biasa. Nabi ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya.

    Nabi mengalami rasa sedih yang sangat mendalam sehingga Allah SWT menghiburnya dengan diisrakan dan dimi'rajkan.

    Hikmah selanjutnya yakni akan selalu ada kemudahan dan kegembiraan yang diberikan Allah SWT setelah kesulitan dan ujian.

    Saat Nabi Muhammad naik ke langit ke-7, Beliau bertemu dengan Nabi Adam AS di langit pertama. Nabi Adam AS merupakan bapak dari manusia.

    Hal ini menandakan setiap pekerjaan yang dilakukan harus senantiasa izin kepada orang tua.

    Hati sebagai pusat metabolism keimanan dan ketaqwaan. 
    Hati mengarahkan kehidupan spiritual manusia, dan kwalitas spiritual itu secara langsung turut menentukan dan mempengaruhi laku social seseorang.

    Dengan demikian, apa yang terjadi pada diri Rasulullah saw adalah simbol bagi umatnya, bahwa hati adalah perkara yang paling penting untuk dirawat mengalahkan berbagai anggota lainnya.

    Menyehatkan hati dan meriasnya jauh lebih penting dari pada merias wajah, dari pada bersolek tubuh, bahkan lebih penting dari pada mengasah otak.

    Agar hati selalu terawat maka hendaknya umat Islam senantiasa menghindari empat perkara yakni riya', ujub, takabbur, serta hasad.

    Riya' adalah pamer, Riya menurut imam al-Ghazali adalah, mencari kedudukan di hati manusia dengan cara melakukan ibadah dan amal.

    Dengan kata lain riya' selalu saja mengajak manusia untuk mencari modus dalam setiap kelakuan dan amalnya.

    Sementara Ujub adalah sifat merasa diri serba berkecukupan dan berbangga hati atas nikmat yang ada, dan lupa jika kelak akan sirna.

    Takabbur merupakan merasa dirinya lebih sempurna dari yang lainnya.

    Yang terakhir yakni hasad atau dengki adalah tindakan yang menginginkan orang lain terjatuh atau teraniyaya.

    Pada moment Is'ra Mi'raj Marilah kita tingkatkan amaliyah kebaikan kita, semoga Allah swt mengabulkan segala permohonan. Amin yarobalalamin 

    PANGANDARAN BANDUNG JAKARTA
    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    KPM PKH Kecamatan Purwadadi Dapatkan Pelatihan...

    Artikel Berikutnya

    Terkait Proyek Jalan Tol Semarang-Batang,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bhabinkamtibmas Lakukan Patroli Dialogis, Jaga Keamanan di Desa Sukamakmur
    Kapolsek Purwasari Ajak Para Tokoh Ikut Jaga Kamtibmas 
    Polisi Caket Polres Karawang Polsek Purwasari Sambangi Poskamling
    Polsek Telukjambe Timur melalui Patroli Perintis, Jaga Kamtibmas Kampus Unsika
    Patroli Dialogis Personel Polsek Lemahabang Imbau Kaum Emak Desa Pulokalapa Waspada TPPO

    Ikuti Kami