JABAR- Dewan Pimpinan Agung Gerakan Mahasiswa Dan Pemuda Republik Indonesia ( DPA GMPRI) Sudah Mendatangi Berkali - Kali dan Menyurati Markas Pusat Palang Merah Indonesia (PMI). Tetapi Sampai saat ini GMPRI belum mendapatkan respon dan jawaban dari Pihak PMI Pusat.
Ketum GMPRI Raja Agung Nusantara mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat kepada PMI adanya Keluhan dan Keresahan Masyrakat Lombok Nusa Tenggara Barat Akan rencana Pencabutannya Sumur Bor Bantuan Gempa Lombok NTB yang di sediakan oleh CV Jaya Steel yang berkontrak Kerja dengan PMI (Palang Merah Indonesia)
Sikap tegas GMPRI Berdasarkan hasil investigasi kami bahwa telah terjadi keresahan dan ketakutan Masyarakat rencana tercabutnya Sumur Bor di Lombok Barat dan Lombok Tengah di Provinsi NTB oleh pihak Penyedia atau Kontraktor dari CV. Jaya Steel.
"Sedangkan masyarakat sudah menikmati hasil dari Sumur Bor Hampir Dua Tahun hingga saat ini menjadi kebutuhan Vital Paska Gempa Bumi yang meluluh lantahkan semua sektor Pangan, Papan, sandang trutama Air Bersih". Ujar Raja Agung
Rencana tercabutnya Sumur Bor di Lombok Barat dan Lombok Tengah di Provinsi NTB Dengan alasan CV. Jaya Steel Belum Menerima Pembayaran Pembangunan Sumur Bor di Sepuluh Titik dengan Nilai Sebesar Rp 1.750.000.000 (Satu Milyar Tujuh Ratus Lima puluh Juta rupiah) sesuai dengan perjanjian kerja dengan PMI (Palang Merah Indonesia).
"Maka dari itu kami dari Gerakan Mahasiswa Dan Pemuda Republik Indonesi (GMPRI) Memohon Kepada Ketua Umum PMI Pusat untuk segera Membayar Terkait Dengan Biaya Pembangunan Sumur Bor di Sepuluh Titik dengan Nilai Sebesar Rp 1.750.000.000 (Satu Milyar Tujuh Ratus Lima puluh Juta rupiah) sesuai dengan perjanjian kerja dengan PMI (Palang Merah Indonesia). Untuk menghindari keresahan dan Ketakutan warga". Ungkap Raja Agung
Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia Memohon Kepada Ketua Umum PMI Pusat untuk segera Meresmikan Pembangunan Sumur Bor di Nusa Tenggara Barat yang telah di bangun oleh CV Jaya Steel. ( FERI )