Tiga Desa di Wilayah Rancaekek Bandung Terendam banjir Luapan Sungai Cikeruh

    Tiga Desa di Wilayah Rancaekek Bandung Terendam banjir Luapan Sungai Cikeruh
    Akibat Sungai Cikeruh yang meluap, sebanyak tiga desa di wilayah Rancaekek Bandung terendam banjir. Menurut laporan, air banjir menggenang di Desa Rancaekek Kulon, Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Sungai Cikeruh mulai meluap sekitar pukul 16.39 WIB hari ini, Kamis 21 Januari 2021.

    RANCAEKEK - Akibat Sungai Cikeruh yang meluap, sebanyak tiga desa di wilayah Rancaekek Bandung terendam banjir. Menurut laporan, air banjir menggenang di Desa Rancaekek Kulon, Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Sungai Cikeruh mulai meluap sekitar pukul 16.39 WIB hari ini, Kamis 21 Januari 2021.

    Banjir yang menerjang Rancaekek ini diperparah dengan turunnya hujan deras yang juga terjadi di wilayah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

    Selain itu, Sungai Cikeruh juga tampak mengalami pendangkalan dan penyempitan karena banyaknya tumbuhan.

    Namun karena tinggi dan derasnya aliran air Sungai Cikeruh, tidak sedikit di antara rumah warga yang sudah tergenang banjir luapan Sungai Cikeruh yang membawa muatan material lumpur tersebut karena kondisi air yang keruh.

    Beberapa kendaraan berusaha untuk melintas di jembatan penyebrangan yang terpantau di Kampung Bojong Melati RW 07 Desa Rancaekek Kulon.

    Relawan Tanggap Bencana Rancaekek Yunus mengatakan, tiga desa yang ada di sepanjang aliran Sungai Cikeruh menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan.

    "Masyarakat yang menjadi korban banjir meminta kepada pemerintah dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cikeruh. Selain itu, kami berharap jembatan penyebrangan yang ada di atas aliran Sungai Cikeruh untuk ditinggikan karena menghambat aliran air, " kata Yunus.

    Warga Desa Rancaekek Kulon lainnya, Budimantara mengungkapkan, akibat dangkalnya aliran Sungai Cikeruh, disaat aliran air cukup deras tertahan oleh jembatan penyebrangan.

    "Dampak dari jembatan itu menahan sampah yang terbawa hanyut aliran sungai dan menambah luapan air semakin deras ke permukiman warga, " kata Budimantara.(***)

    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    Prestasi Saat Pandemi, Koperasi di Tangerang...

    Artikel Berikutnya

    Terkait Proyek Jalan Tol Semarang-Batang,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polwan di Telukjambe Timur Giat Cooling System, Imbau Pihak Hotel Jaga Pilkada Damai
    Polresta Cirebon Gelar Doa Bersama dan Yasinan Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024
    Bhabinkamtibmas Ajak Warga Purwadana Jaga Pilkada Damai melalui Giat Cooling System
    Polres Sukabumi Dukung Ketahanan Pangan, Bagikan Pupuk, Bibit, dan Obat kepada Masyarakat
    Polres Sukabumi Dukung Ketahanan Pangan Melalui panen Sayuran di Polsek Caringin

    Ikuti Kami