BOGOR - Tumpeng Berasal dari Tradisi Purba Masyarakat Indonesia yang konon katanya memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para hyang, atau arwah leluhur (nenek moyang). Menurut Tradisi Islam Jawa, "Tumpeng" merupakan akronim dalam bahasa Jawa yang artinya yen metu kudu sing mempeng ( bila keluar harus dengan sungguh-sungguh ). Jum'at ( 04/06/21)
Kades Cibeber I Kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor Susiawati di acara perlombaan Tumpeng yang di gelar di tingkat Desa Cibeber 1 dalam Rangka Hari jadi Bogor ke 539 mengatakan Perlombaan Tumpeng untuk melestarikan budaya yang harus di pertahankan oleh kit semua.
"Ada makna baik yaitu untuk menjalin kebersama dalam merahi keberhasilan Pemerintahan kabupten Bogor kita syukuri lewat numpeng bareng untuk Pemdes Cibeber I" Ujarnya
"Dengan acara numpeng bareng di perlombaan hari jadi bogor ke 539 ini, agar tradisi budaya untuk mensyukuri apa yang telah di raih dalam kehidupan ini" Tambahnya
Di acara ini tumpeng dari masing masing RW di wilayah tersebut di tampilankan sebagai bahan penilaian Pemdes. Menurutnya Tumpeng tersebut akan di ganti pembiayaannya oleh pemdes.
"Kita kasih juga yang menampilkan tumpeng dengan krasi terbaik berupa hadiah" pungkasnya ( sep hurung )